IIQ Jannatu Adnin Kendari Cetak 37 Alumni Berkualitas: Momen Wisuda Penuh Haru dan Harapan

KENDARI – Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jannatu Adnin Kendari kembali menorehkan prestasi dalam dunia pendidikan Islam dengan meluluskan 37 sarjana berkualitas melalui prosesi wisuda ke II yang berlangsung pada Jumat (9/5), bertempat di Hotel Zahra Kendari. Acara yang berlangsung khidmat dan penuh suka cita ini menjadi momen penting, tidak hanya bagi para wisudawan, tetapi juga bagi civitas akademika dan seluruh keluarga besar IIQ.
Sebanyak 37 mahasiswa dari tiga Program Studi Hukum Islam, Tafsir, serta Tarbiyah dan Ilmu Keguruan—secara resmi dikukuhkan sebagai lulusan. Ini merupakan bukti nyata komitmen IIQ dalam mencetak sarjana Qur’ani yang siap menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.
Dalam sambutannya, Rektor IIQ Jannatu Adnin Kendari, Dr. Syamsul Bahri, MA., menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian para lulusan. “Alhamdulillah, wisuda kali ini berjalan dengan lancar. Kami bangga bisa menghadirkan 37 lulusan berkualitas yang kami sebut sebagai sarjana multiplicity, yaitu mereka yang tidak hanya mumpuni dalam aspek keilmuan, tetapi juga siap berkontribusi secara nyata bagi keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara,” ungkapnya penuh semangat.
Ia juga menekankan pentingnya integrasi antara ilmu dan pengabdian. “Ilmu tidak boleh berhenti di ruang kelas. Para lulusan harus bisa membumikan nilai-nilai Al-Qur’an di tengah kehidupan masyarakat. Itulah esensi dari pendidikan Islam yang kami kembangkan di IIQ,” ujarnya
Wisuda kali ini juga menghadirkan orasi ilmiah yang menggugah dari Prof. Dr. Didin Hafiduddin, MS., mantan Ketua Umum BAZNAS dan Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya kehadiran sarjana Qur’ani sebagai ulul albab, yaitu pribadi yang memiliki integritas ilmu, spiritualitas, dan komitmen sosial.
“Para lulusan IIQ harus menjadi pelita di tengah kegelapan, penyejuk di tengah panasnya problematika umat. Jangan hanya berhenti pada simbol-simbol keilmuan, tapi jadilah insan yang mencerahkan,” pesannya.
Senada dengan itu, Prof. Dr. Rokhmin Dahuri, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, memberikan penguatan akademik dengan menekankan pentingnya literasi multidisipliner bagi para sarjana Islam. “Ilmu keislaman yang kuat harus ditopang oleh pemahaman terhadap ilmu-ilmu alam dan sosial agar mampu menafsirkan ayat-ayat kauniyah secara kontekstual dan menyeluruh,” ujarnya.
Semenatara itu, Koordinator Perguruan Tinggi Islam wilayah 8 Sulawesi, Maluku dan Papua Dr. KH. Nur taufiQ Sanusi Baco, MA menyampaikan bahwa IIQ ini adalah aset daerah yang mengawangi lahirnya nilai-nilai qurani bagi masyarakat Sulawesi Tenggara, sehingga diharapkan dapat, menyebutkan, mendapatkan bahkan mensejahterakan.
“Karena pesan2 dalam quran itu, adalah bagaimana mencapai masyarakat, tidak hanya sebagai ulil Amri, dan ulil Albab, tetapi juga menjadi usil absar dimana mampu memberikan kebaikan, praktis dan konseptual bagi masyarakat,” ujarnya.
Salah satu momen paling membanggakan dalam acara ini adalah pemberian penghargaan kepada wisudawan terbaik, Syamsul Bahri, S.Ag., yang memperoleh bonus ibadah Umrah dari Ir. Fahmi Abdul Kadir, pimpinan pusat Yayasan Al-Askar di Jakarta. Selain itu, para lulusan terbaik juga mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studi S2 hingga S3 melalui beasiswa yang disiapkan oleh institusi.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. H. Abbas Tekeng, MA., dalam laporannya menyampaikan bahwa IIQ akan memberikan beasiswa kepada 50 pendaftar pertama pada tahun ajaran baru sebagai bentuk komitmen dalam memperluas akses pendidikan tinggi Islam.Ketiga jurusan yang meluluskan mahasiswa pada tahun ini memiliki kekhasan masing-masing. Jurusan Hukum Islam mempersiapkan lulusan yang mampu menjawab tantangan kontemporer dengan perspektif syariah. Jurusan Tafsir menggali kedalaman makna Al-Qur’an secara tekstual maupun kontekstual. Sementara itu, jurusan Tarbiyah dan Ilmu Keguruan menyiapkan tenaga pendidik yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter Islami yang kuat.
Siti Rahmawati, salah satu wisudawati dari jurusan Tarbiyah, menyampaikan rasa syukur dan harunya. “Kami merasa sangat diberkahi bisa belajar di lingkungan yang penuh dengan nilai-nilai Islam. Semoga ilmu kami menjadi berkah, tidak hanya di dunia, tetapi juga sebagai bekal di akhirat,” ujarnya.
IIQ Jannatu Adnin Kendari menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Rencana pengembangan kampus serta pembukaan program studi baru saat ini sedang dalam tahap perencanaan. “Kami ingin menjadikan IIQ sebagai pusat keunggulan pendidikan Islam di kawasan timur Indonesia,” ujar Dr. Syamsul Bahri optimis.
Dalam penutup acara, Wakil Rektor Bidang Akademik, Ust Dr.H Abbas Tekeng. MA memberikan pesan inspiratif kepada para lulusan. “Wisuda bukanlah akhir, tetapi permulaan dari perjalanan panjang dalam menebar kebaikan. Jadilah pribadi yang terus haus ilmu, dan jangan pernah lelah untuk berbagi manfaat,” tegasnya.
Wisuda tahun ini menjadi momentum reflektif bagi seluruh sivitas akademika IIQ. Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, kehadiran sarjana Muslim yang memiliki kedalaman ilmu, integritas moral, dan kecakapan sosial sangat dibutuhkan. IIQ Jannatu Adnin Kendari terus berupaya mewujudkan pendidikan Islam yang holistik, kontekstual, dan transformatif.
Dengan selesainya prosesi wisuda, diharapkan 37 alumni baru ini dapat menjadi duta Al-Qur’an, membawa ilmu, amal, dan akhlak ke tengah masyarakat. Selamat kepada para wisudawan dan wisudawati. Semoga langkah kalian selalu diridhoi Allah dan menjadi cahaya bagi dunia.(dn)